
Ketika Ayah Bunda dikaruniai anak, maka anak adalah anugerah yang luar biasa dari Tuhan Yang Maha Esa. Mungkin saja saat anak baru lahir, Ayah Bunda sudah membayangkan nanti setelah dewasa, sang anak akan menjadi seorang dokter, seorang pilot, atau bahkan pengusaha. Untuk memastikan itu semua terwujud, Ayah Bunda tentu berencana untuk menyekolahkannya di sekolah berkualitas.
Sayangnya, sampai saat ini sebagian besar orang tua menganggap pendidikan berkualitas hanya didapatkan ketika memasukan anak ke sekolah yang mahal dan terkenal, sehingga lupa bahwa rumah menjadi tempat pendidikan pertama yang paling penting sebelum anak-anak bersentuhan dengan sekolah.
Menurut Ki Hajar Dewantara, pengertian pendidikan adalah proses menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak peserta didik, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Dari penjelasan di atas, ternyata pendidikan bukan tentang persekolahan yang termahal, terkenal, dan tertinggi, melainkan tentang ingin mencapai kebahagiaan. Nah, inilah tujuan utama pendidikan yang terlupakan oleh orang tua atau pun guru di sekolah.
Baca juga
- Tes Calistung Masuk SD Dihapuskan, Apa Anak Usia Dini Tidak Perlu Mempelajarinya?
- Tetap Semangat Masuk Sekolah Usai Libur Lebaran
- Bahagia yang Utama, Anak Pintar Ada Waktunya
- Anak Asyik Main Handphone Hingga Malas Belajar? Ini Solusinya!
Tujuan utama pendidikan inilah yang menjadi tujuan utama biMBA-AIUEO. Untuk mencapai kebahagiaan, salah satu kuncinya adalah belajar. Agar seseorang senang belajar, maka perlu ditumbuhkan Minat belajarnya terlebih dahulu. sehingga membimbing Minat belajar anak sejak usia dini sangatlah penting.
Bagaimana cara menumbuhkan Minat belajar anak? Caranya yaitu, dengan melakukan bimbingan yang prosesnya wajib sepenuhnya menyenangkan (fun learning). Hal yang menyenangkan bagi anak kecil adalah bermain. Melalui kegiatan bermain, kita selipkan pembelajaran di dalamnya.
Seperti mengajak anak bernyanyi lagu huruf, bernyanyi lagu angka, bermain tebak jari, bercerita tentang gambar yang ingin diwarnai oleh anak, dan masih banyak kegiatan menyenangkan lainnya yang membuat anak senang dan ingin mengulang kembali kegiatannya.
Proses yang sepenuhnya menyenangkan dapat menumbuhkan Minat belajar pada anak. Tanpa disuruh atau dipaksa, anak akan senang hati mau belajar sehingga kemampuannya meningkat, baik kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Anak bahagia dan ayah bunda pun ikut bahagia melihat buah hatinya senang belajar. (Crn)