Bahasa Cinta Anak yang Harus Disadari Orang Tua

Recently updated on Juli 25th, 2021 at 11:59 am

Bahasa Cinta Anak
Sumber: Freepik.com/master1305

Kita sebagai orang tua terkadang masih kurang paham dan peka terhadap keinginan anak, perasaan anak, dan hak-hak yang seharusnya anak dapatkan. Padahal ini penting untuk kita perhatikan sebagai orang tua agar anak-anak kita bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik dan tidak kekurangan perhatian serta kasih sayang dari orang tua. 

Maka, sebagai orang tua marilah kita belajar untuk lebih paham dan peka terhadap berbagai bahasa cinta yang anak berikan. Seperti halnya kita sebagai orang tua pun memiliki bahasa cinta untuk anak, misalnya ketika anak sedang sakit batuk pilek, pasti kita pun akan melarang anak untuk minum es agar tidak semakin parah. Bahasa cinta ini merupakan tanda bahwa sebagai orang tua, kita menyayanginya dan berusaha untuk menjaganya.

Bahasa cinta setiap anak itu berbeda dan tidaklah sama, sehingga sebagai orang tua perlu mengetahui dan memahaminya agar dapat membuat anak merasa bahagia. Ada anak yang bahasa cintanya lewat sentuhan fisik, dengan pemberian, ataupun perhatian. 

Baca juga

Untuk lebih jelasnya, mari Ayah Bunda kita pelajari bahasa cinta anak yang perlu kita sadari.

“Peluk aku!”

Sebuah pelukan yang kita berikan kepada anak, akan membuat anak merasa dicintai oleh orang tuanya. Hatinya begitu sangat bahagia mendapat kehangatan dengan pelukan yang diberikan. Hal sederhana yang sebenarnya sangat berguna jika kita lakukan saat anak sedang menangis adalah memberikan sebuah pelukan. Banyak riset yang membuktikan manfaat pelukan kepada orang tersayang, salah satunya adalah dapat memberikan rasa nyaman.

“Ayo bermain bersamaku.”

Sebagai orang tua kita harus paham bahwa salah satu hak anak yang harus diberikan yaitu hak untuk bermain. Bagi anak bermain bersama dengan orang tuanya merupakan hal yang sangat berarti. Terkadang ada saja tingkah anak yang dapat mengganggu kita saat sedang melakukan suatu kegiatan. Contohnya anak menyentuh, menarik baju, bermain-main rambut orang tuanya, ini merupakan tanda dari anak bahwa dia ingin untuk kita menemaninya bermain.

“Mana hadiah untukku?.”

Ada juga anak yang merasa dicintai ketika mendapat hadiah dari orang tuanya. Hadiah yang diberikan akan menjadi simbol cinta dan perhatian dari orang tua kepadanya. Namun kita sebagai orang tua tidak harus selalu memberikan hadiah kepada anak, berikanlah saat di momen tertentu atau apresiasi terhadap hal baik yang sudah anak lakukan. Dan memberikan hadiah tidak harus selalu yang mahal, perlu diimbangi dengan kemampuan kita.

“Aku ingin didengarkan.”

Perhatian juga bisa kita berikan lewat pelayanan kepada anak kita, kemudian mengajaknya berbicara untuk mendengarkan keluh kesahnya agar anak bisa mengungkapkan perasaannya. Saat sebagai orang tua kita kurang dalam memberikan perhatian, maka berdampak anak menjadi kurang terurus, bisa juga dia malah akan mencari perhatian kepada orang lain dengan melakukan hal-hal yang dapat mengganggu lingkungannya. (Nurhana)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.