
Salah satu tantangan belajar yang dialami orang tua saat pandemi virus corona (Covid-19) ini adalah sistem pembelajaran daring, di mana anak tidak bertemu dengan guru di sekolah dan orang tua dituntut berperan lebih untuk mendidik anak. Hal ini tentu dirasa sangat berat oleh orang tua, khususnya untuk orang tua yang memiliki anak usia dini, di mana anak tetap perlu dikenalkan dengan kegiatan mengenal huruf, kata, kalimat, menulis, dan berhitung.
Baca juga
- Apakah Anakku Benar Sudah Bisa Membaca?
- Tahapan Baca Buku Cerita Bersama Anak
- Tips Menumbuhkan Minat Baca Anak
- Peran Orang Tua Meningkatkan Minat Baca dan Minat Belajar Anak
Banyak orang tua yang bingung bagaimana cara mengajarkan anak membaca. Bagi anak usia dini, perlu diperkenalkan dengan kegiatan membaca agar anak tidak kesulitan di kemudian hari. Oleh karena itu dibutuhkan cara mudah dan murah agar orang tua dapat menumbuhkan minat baca pada anak. Berikut ini biMBA AIUEO merangkum beberapa cara untuk menumbuhkan minat baca pada anak usia dini.
1. Memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan untuk anak
Sebagian besar kegiatan belajar dilakukan dengan cara membaca. Jadi, pastikan bahwa pengalaman pertama saat anak membaca adalah pengalaman yang menyenangkan, sehingga anak menyukai kegiatan membaca dan ingin melakukannya setiap hari. Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang menyukai kesenangan, jadi ia akan melakukan sesuatu yang disukainya dengan senang hati tanpa ada paksaan dan membaca adalah keterampilan yang harus dilatih berulang-ulang.
Jadi, jika kegiatan membaca dirasa menyenangkan, maka anak akan mau membaca lagi dan lagi. Hal ini akan meningkatkan keterampilan membaca anak secara luar biasa, anak akan semakin mahir membaca dan memahami bacaan (the law of exercise). Saat usia emas (golden age), yaitu 0-5 tahun, anak akan menyerap apapun yang ia lihat dan dengar dengan sangat cepat. Dengan potensi yang sedemikian hebat itu, maka mengenalkan anak untuk membaca di usia dini tentunya tidak menjadi masalah, asalkan caranya tidak membuat anak stres bahkan terbebani harus bisa membaca (fun learning), yang dilakukan bukan membuat anak bisa membaca, tapi membuat anak suka membaca.
2. Orang tua menjadi contoh untuk anak
Anak adalah peniru ulung, terutama anak usia dini. Ia akan meniru apa yang sering dilihat dan didengar. Jika Ayah Bunda ingin memiliki anak yang gemar membaca harus dimulai dengan diri kita sendiri, jangan menuntut anak untuk belajar membaca tapi kita sendiri tidak pernah menunjukkan kepada anak bahwa membaca itu asyik dan menyenangkan.
Luangkan waktu 10-15 menit setiap hari untuk duduk bersama anak dan membacakan sebuah buku untuknya. Dengan begitu, anak akan mendapatkan momen bahagia saat membaca dan itu akan terus dikenang sebagai pengalaman yang menyenangkan bersama Ayah Bundanya. Orang tua yang membacakan cerita kepada anak juga langsung menjadi contoh teladan membaca bagi anaknya.
3. Jadikan buku sebagai sahabat terbaik buat anak
Membacakan buku dapat dimulai sejak dini, bahkan sejak semester ke-3 kehamilan. Semakin dini anak diperkanalkan dengan buku, maka hasilnya akan semakin optimal dalam upaya menumbuhkan kecintaan anak pada buku dan bonusnya anak akan bisa membaca dengan sendirinya.
Saat anak lahir orang tua dapat memperkenalkan buku fisik kepada bayi dan membacakannya, sesuaikan buku dengan jenjang usia anak. Anak yang biasa dibacakan buku setiap hari akan bersahabat dengan buku dan menjadikan buku bagian dalam aktivitasnya sehari-hari. Di mana pun anak akan selalu ditemani buku. Ketika anak sudah terbiasa membaca buku, maka gemar membaca pun akan terus tertanam padanya sampai kelak nanti.
4. Menyediakan bahan bacaan di rumah
Menyediakan bahan bacaan di rumah merupakan salah satu usaha untuk membangun budaya literasi di rumah agar anak termotivasi dan senang membaca. Letakkan buku dan bahan bacaan lainnya di tempat yang mudah dijangkau dan dilihat setiap hari oleh anak. Misalnya, meletakan rak buku berdampingan dengan kotak mainan anak, sehingga anak terbiasa melihat buku.
Dengan adanya berbagai jenis buku bacaan di rumah, Ayah Bunda dapat memberi teladan membaca kepada anak. Jadikan membaca sebagai budaya di dalam keluarga. Membacakan buku dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Bisa di rumah, saat hendak tidur, sepanjang perjalanan berkendara, menunggu pesawat, atau kereta api, dan saat menunggu antrian dokter. Rutinitas adalah kunci utama keberhasilannya.
5. Membacakan buku setiap hari secara konsisten
Konsisten adalah kunci keberhasilan untuk menciptakan budaya membaca di dalam rumah. Lakukan 10-15 menit setiap hari secara rutin dan dapatkan manfaatnya. Manfaat membacakan buku kepada anak antara lain dapat membangun keterampilan literasi melalui pengenalan bunyi, intonasi, kemampuan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis.
Membacakan buku kepada anak secara rutin juga membantu anak menambah kosa kata, terutama kosa kata bahasa buku yang dipergunakan untuk membaca. Kedekatan orang tua dengan anak juga bisa dicapai karena anak terbiasa dengan suara orang tua dan ada kedekatan antara orang tua dengan anak saat membacakan cerita, serta dapat tumbuh juga kedekatan anak dengan buku. (Tari)