Recently updated on Oktober 3rd, 2019 at 10:46 am
Tanda atau gejala kesulitan belajar pada anak sangatlah bervariasi, tergantung usia anak. Orang tua dan guru dituntut lebih peka dalam kondisi ini sebagai upaya deteksi dini. Hal paling mendasar yang dapat diamati yaitu adanya perbedaan yang sangat mencolok antara kemampuan akademik anak dengan kemampuan rata-rata teman sekelasnya. Bisa juga dengan tidak meningkatnya prestasi anak meski sudah diberi pelajaran tambahan. Saat kedua hal tersebut muncul, maka orang tua maupun guru harus mulai menganalisa lebih lanjut tentang apa yang sedang terjadi dengan anak.
Baca juga
- Bahagia yang Utama, Anak Pintar Ada Waktunya
- Anak Asyik Main Handphone Hingga Malas Belajar? Ini Solusinya!
- 9 Jenis Kecerdasan Anak
- Tips Bermain Sambil Belajar Selama Pandemi
Berikut ini beberapa gejala kesulitan belajar pada anak :
- Anak mengalami keterlambatan berbicara dibandingkan anak seusianya
- Anak mengalami kesulitan dalam pengucapan kata
- Penguasaan jumlah katanya minim
- Tidak mampu menemukan kata yang sesuai untuk suatu kalimat
- Tidak mampu mempelajari dan mengenal angka, huruf dan nama-nama hari dalam seminggu
- Sulit menghubungkan kata dalam kalimat
- Perhatiannya tidak fokus dan sering mengalami kegelisahan yang sangat ekstrim
- Sulit berinteraksi dengan anak sebayanya
- Tidak mampu mengikuti petunjuk atau rutinitas
- Cenderung menghindari permainan puzzles, pelajaran menggambar atau prakarya seperti menggunting.
Dibutuhkan batasan atau standar gejala kesulitan belajar, agar dapat menetapkan kriteria anak yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Namun, ada 4 parameter penentuan kegagalan atau kemajuan belajar anak yaitu :
- Tujuan pendidikan
- Kedudukan dalam kelompok
- Tingkat pencapaian hasil belajar dibandingkan dengan potensi
- Kepribadian
Semoga artikel ini dapat membantu ayah bunda mendeteksi gejala kesulitan belajar anak. (Nikk)
Sumber:
• http://belajarpsikologi.com/gejala-kesulitan-belajar-siswa/