Kenali Pola Asuh Positif

Pola Asuh Positif
Sumber: Freepik.com/tirachardz

Pola pengasuhan setiap orang tua terhadap anak-anaknya memang berbeda antara orang tua yang satu dengan lainnya. Pastinya masing-masing memiliki prinsip dan pola tersendiri dalam mendidik anaknya dengan keyakinan dan pengetahuan yang dimiliki.

Namun, sebagai orang tua kita pun harus dapat memahami pola pengasuhan yang seperti apa yang dapat membentuk karakter atau kepribadian anak kita agar menimbulkan dampak yang baik. Jangan sampai kita salah menerapkan pola asuh kepada anak kita karena ketidaktahuan dan kurang pahamnya kita terhadap pola pengasuhan yang kita terapkan.

Maka, mari bersama kita mengenal pola pengasuhan positif yang bisa kita terapkan dalam mendidik anak-anak kita. Pola pengasuhan positif adalah pola pengasuhan yang ditandai dengan rasa empati dan memiliki hubungan yang kuat antara orang tua dan anak-anaknya.

Baca juga

Manfaat yang dapat dirasakan yaitu pertama, dapat meningkatkan kualitas interaksi anak dengan orang tua. Pola mengasuh yang positif dapat membantu mengembangkan hubungan orang tua dan anak yang lebih kuat. Pendekatan perkembangan perilaku ini dapat meningkatkan kepercayaan antara anak-anak dan orang tua.

Pendekatan dengan cara positif, seperti berbicara dengan lembut, membiasakan diri bertukar cerita, menyediakan waktu sendiri bersama anak, akan mendorong anak untuk mengubah sikapnya.

Anak akan belajar mengendalikan emosi, bersikap terbuka, dan hal ini bisa menjadi salah satu cara dari sekian banyak cara untuk meningkatkan rasa percaya diri si kecil, karena dia tidak pernah merasa dipermalukan.

Bagi orang tua, pola asuh yang positif juga lebih menenangkan dan melegakan. Kita bisa merasa lebih rileks dan tenang dengan pola asuh ini. Jika si kecil tidak mau mendengarkan, alih-alih berteriak agar dia memperhatikan kita, ada baiknya kita mendekat, berbicara lebih jelas, dengan menambahkan opsi “jika tidak dilakukan” dan “jika dilakukan”. Kita tidak perlu lagi merasa bersalah akibat harus tarik otot dengan si kecil. 

Kemudian manfaat kedua yaitu dapat membangun kepercayaan dan kebahagiaan anak. Fokus dalam membangun rasa kepercayaan, dan komunikasi akan mengarah pada tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dan membantu anak mengembangkan rasa kepercayaannya. 

Mengembangkan perilaku positif karena anak akan melihat kesalahan dan ketidaksempurnaan sebagai kesempatan untuk perbaikan dari pada hal-hal negatif seperti hukuman dan mengurangi tingkat kepercayaan mereka. 

Manfaat ketiga, komunikasi antara orang tua dan anak menjadi efektif. Orang tua dapat mewujudkan kepositifan ini dengan mendorong anak-anak untuk berbicara tentang perasaan mereka, den menjelaskan kepada mereka bagaimana pilihan perilaku yang baik dapat menghasilkan perasaan yang baik dan hasil yang positif. (Hana)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.