
Mungkin dari kita ada yang pernah mendengar keluh kesah teman, saudara, tetangga atau bahkan diri kita sendiri yang pernah mengalami ketika anak usia SD terlambat dalam membaca, menulis dan berhitung. Melihat kondisi demikian, orang tua manapun tentunya akan khawatir, gelisah dan takut, apakah kondisi anaknya normal. Apalagi bila teman-teman seusia anaknya sudah bisa membaca, menulis dan berhitung. Sebagai orang tua biasanya juga akan merasa malu dan khawatir bila disangka orang mereka tidak bisa mengajarkan anaknya. Untuk kondisi psikis si anak itu sendiri juga terkadang menjadi hambatan, karena yang kerap terjadi si anak menjadi bahan ledekan teman-temannya.
Melihat kondisi ini sebaiknya kita harus mempelajari sebab-sebab keterlambatannya, kemudian melakukan terapi sesuai keadaan yang dialaminya, sehingga masalahnya tidak semakin membesar. Hal ini untuk mencegah agar kondisi si anak tidak semakin memburuk jika penanganannya terlambat. Kondisi keterlambatan membaca, menulis dan berhitung ini dikenal dengan istilah disleksia.
Bagi guru atau orang yang tidak mengetahui mengenai disleksia, mereka akan memberi cap kepada anak tersebut sebagai anak yang bodoh. Padahal, menurut Ketua Pelaksana Harian Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI), dr Kristiantini Dewi, SpA mengatakan, disleksia merupakan kelainan genetik yang berbasis neurologis. Gangguan ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan kebodohan, tingkat ekonomi maupun motivasi belajar. Penyandang disleksia sebetulnya memiliki Intelegency Quotient (IQ) dalam tingkat yang normal atau bahkan di atas rata-rata. Mereka hanya mengalami kesulitan berbahasa, baik itu menulis, mengeja, membaca, maupun menghitung.
Apakah disleksia ?
Menurut wikipedia bahasa Indonesia, disleksia adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera perasa.
Terminologi disleksia juga digunakan untuk merujuk kepada kehilangan kemampuan membaca pada seseorang dikarenakan akibat kerusakan pada otak. Disleksia pada tipe ini sering disebut sebagai Aleksia. Selain mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis, disleksia ditengarai juga mempengaruhi kemampuan berbicara pada beberapa pengidapnya. Para peneliti menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak stabil dan juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang tua.
Baca juga
- Cara Mudah dan Murah Menumbuhkan Minat Baca di Rumah
- Apakah Anakku Benar Sudah Bisa Membaca?
- Tahapan Baca Buku Cerita Bersama Anak
- Tips Menumbuhkan Minat Baca Anak
Bagaimana mengenali tanda-tanda disleksia ?

Menurut Konsultan Neuropediatri dari Asosiasi Disleksia Indonesia, dr Purboyo Solek, Sp A (K), disleksia biasanya diketahui pada usia 7 tahun, anak mengalami kesulitan membaca dan mengeja. Gangguan ini berbeda dengan gangguan belajar biasa, karena kesulitan mengeja pada penyandang disleksia bukan disebabkan oleh kurangnya kecerdasan. Gangguan ini merupakan kelainan genetik yang dialami individu dengan Intelegency Quotient (IQ) normal atau bahkan di atas rata-rata. Karena sering terlambat diketahui, disleksia banyak memberi dampak pada masalah belajar di sekolah. Selain nilainya merosot, tak jarang penyandang disleksia mengalami tekanan psikologis karena tidak percaya diri atau bahkan menjadi korban bullying (pelecehan) dari teman-teman sekolahnya.
Untuk memudahkan bagi para orang tua dan guru dalam membaca perkembangan anak dan melakukan deteksi dini atas tanda-tanda disleksia, adalah sebagai berikut :
- Kesulitan membedakan sisi kanan dan kiri yang dialami saat anak berusia 3 tahun
- Cara si anak bertutur atau menceritakan pengalaman. Misalnya bila ditanya ‘bagaimana tadi di sekolah?’ Kalau jawabnya ‘ya, pokoknya gitu deh’ maka orang tua perlu waspada.
- Bila terjatuh/kejedot walaupun hingga benjol besar, biasanya tidak menangis karena tidak merasakan sakit. Hal ini akibat terdapat syaraf yang tidak klik seperti orang normal sehingga dia tidak bisa merespons rasa sakit
- Terlambat bicara
- Kesulitan untuk berkonsentrasi
- Kesulitan mengenali huruf atau mengejanya
- Kesulitan membuat pekerjaan tertulis secara terstruktur misalnya esai
- Huruf suka tertukar, misal ’b’ tertukar ’d’, ’p’ tertukar ’q’, ’m’ tertukar ’w’, dan ’s’ tertukar ’z’
- Daya ingat jangka pendek yang buruk
- Kesulitan memahami kalimat yang dibaca ataupun yang didengar
- Tulisan tangan yang buruk
- Mengalami kesulitan mempelajari tulisan sambung
- Ketika mendengarkan sesuatu, rentang perhatiannya pendek
- Kesulitan dalam mengingat kata-kata
- Kesulitan dalam diskriminasi visual
- Kesulitan dalam persepsi spatial
- Kesulitan mengingat nama-nama
- Kesulitan/lambat mengerjakan PR
- Kesulitan memahami konsep waktu
- Kesulitan membedakan huruf vokal dengan konsonan
- Kebingungan atas konsep alfabet dan simbol
- Kesulitan mengingat rutinitas aktivitas sehari-hari
- Membaca lambat dan terputus-putus serta tidak tepat
- Menghilangkan atau salah baca kata penghubung (“di”, “ke”, “pada”).
- Mengabaikan kata awalan pada waktu membaca (”menulis” dibaca sebagai ”tulis”)
- Tidak dapat membaca ataupun membunyikan perkataan yang tidak pernah dijumpai
- Tertukar-tukar kata (misalnya: dia-ada, sama-masa, lagu-gula, batu-buta, tanam-taman, dapat-padat, mana-nama). Sehingga sering kesulitan dalam memilih kosa kata yang tepat. Misalnya mengatakan “kolam yang tebal”, padahal maksudnya “kolam yang dalam”.
- Sering salah mengutip dari papan tulis meski selalu duduk paling depan
- Tidak pernah berhasil menggambar kubus, selalu menjadi trapesium
- Miskin kosa kata, banyak menggunakan kata ganti ‘ini-itu
Bagaimana penanganan disleksia ?
dr. Purboyo mengatakan, meskipun disleksia tidak dapat diobati, gangguan ini bisa diatasi dengan penanganan yang tepat. Ada 2 jenis penanganan untuk disleksia yakni remedial dan akomodasi.
- Remedial, berarti mengulang-ulang materi belajar sampai benar-benar paham. Kadang-kadang pengulangan dilakukan untuk mempelajari kebutuhan penyandang disleksia, terkait cara yang bersangkutan dalam memahami suatu hal. “Kalau anak normal mudah memahami huruf A dari bentuknya yang demikian, penyandang disleksia belum tentu seperti itu. Cara otak memahami sesuatu bisa berbeda, misalnya A dipahami sebagai sebuah bangun dengan sudut-sudut tertentu,” ungkap dr.Purboyo.
- Penanganan akomodasi, yakni memenuhi kebutuhan khusus penyandang disleksia. dr.Purboyo mencontohkan, ujian untuk penyandang disleksia bisa diberikan dengan waktu yang lebih longgar dan soalnya dicetak dengan huruf yang tidak terlalu rapat.
Disleksia tetap bisa sukses

Sebagai orang tua, hendaklah kita tidak usah berkecil hati bila menghadapi anak yang terlambat memiliki kemampuan baca, tulis dan hitung. Kita tidak usah putus asa, tetap semangat dan yakin bahwa pada saatnya kelak anak akan mampu untuk melakukan hal tersebut. Yang perlu kita ingat adalah dukungan kedua orang tua memiliki peranan penting dalam memberikan perlakuan khusus demi menunjang belajarnya si anak. Anak disleksia tentunya membutuhkan pendekatan yang berbeda serta situasi belajar yang lebih kondusif baik di sekolah maupun di rumah sehingga anak akan lebih lancar dalam belajar. Orang tua harus pro aktif untuk mencari tahu informasi apapun yang berkaitan dengan disleksia dari berbagai sumber. Satu hal yang harus digarisbawahi bahwa orang tua harus melakukan tes IQ terlebih dahulu sebelum menyatakan bahwa si anak menderita disleksia. Hal ini untuk mengetahui bila IQ anak di bawah normal, dia bukan disleksia. Mengetahui IQ ini penting karena akan membedakan treatmentnya kelak.
Terkadang orang tua langsung merasa down ketika mengetahui anaknya disleksia. Padahal bila ditangani dengan tepat dan melalui treatment yang sesuai, disleksia bukan akhir dari segalanya. Banyak tokoh-tokoh besar yang berhasil dan sukses walaupun menyandang disleksia. Di buku Right Brained Children in a Left Brained World disebutkan tokoh-tokoh seperti Albert Einstein, George S. Patton, William Butler Yeats adalah mereka yang terlambat membaca. Begitupula dengan Leonardo Da Vinci, ia baru mulai bisa membaca pada usia 12 tahun. Namun hal ini tidak menjadi halangan baginya untuk menjadi seorang ‘besar’ dengan profesinya sebagai arsitek, musisi, penulis, pematung dan pelukis Renaisans Italia. Salah satu lukisannya yang terkenal di seluruh dunia adalah Monalisa. Selain itu, mantan presiden Amerika George W. Bush serta aktor Tom Cruise adalah beberapa contoh orang-orang berprestasi yang menyandang disleksia. (Bunda Ranis)
Referensi :
Ayah Edy. Ayah Edy Menjawab: 100 persoalan sehari-hari orang tua yang tidak ada jawabannya di kamus mana pun. 2013. Jakarta: Penebit Noura Books.
*http://www.anakku.net/belajar-membaca-dan-kecerdasan-anak-pada-usia-dini.html
http://ardhinaarumdaun.blogspot.com/2011/04/waspada-jangan-sampai-telat-deteksi.html
http://www.ibudanbalita.com/diskusi/pertanyaan/63149/APAKAH-ANAK-ANDA-TERLAMBAT-MEMBACA-
https://id.wikipedia.org/wiki/Disleksia
30 pemikiran di “Menghadapi Anak yang Terlambat Baca, Tulis dan Hitung”
Selamat malam
Putra kami akan berusia 8 tahun pada November nanti. Saat ini ia sedang belajar di kelas 1 untuk yang kedua kalinya.
Karena kemampuannya dalam menulis, membaca, maupun berhitung yang masih jauh dari kata bisa, maka kami menginginkannya untuk lebih baik mengulang kembali di kelas 1.
Artikel ini sangat baik dan membantu kami bagaimana melihat sisi lain putra kami.
Dari tanda-tanda yang disampaikan, sepertinya putra kami masuk dalam disleksia.
Hal tsb sebenarnya sdh ckp lama kami sadari dan trs berusaha mencari jalan bgm mengatasinya.
Dari artikel ini, smg kami dapat lebih sabar, lebih ikhlas, dan tidak putus asa untuk terus membantu putra kami mengatasi “hal istimewa” yg ia hadapi.
Oh ya, dimana dan bgm cara kami melakukan tes IQ thp putra kami?
Sekian dan terimakasih.
Salam hormat 🙏🏼🙂
Salam biMBA,
Bapak Toni Priyono
Kami senang mendengar bahwa artikel ini membantu Bapak untuk terus membantu mengatasi kesulitan yang Ananda hadapi. Memahami tantangan yang dihadapi anak adalah langkah pertama yang sangat penting dalam memberikan dukungan yang tepat.
biMBA AIUEO adalah proses membimbing Minat Baca dan Minat Belajar Anak, bukan tempat untuk terapi bicara/les baca. Untuk anak yang belum lancar membaca, menulis, dan berhitung dapat kita tumbuhkan terlebih dahulu Minat Baca dan Minat Belajarnya.
Bagaimana cara menumbuhkan Minat Baca dan Minat Belajarnya? Tentunya dengan menggunakan metode biMBA, yaitu fun learning atau proses belajar yang sepenuhnya menyenangkan bagi anak, agar bisa menyenangkan, maka harus bertahap dan melalui pendekatan individual sesuai karakter dan kesukaan anak.
Karena bertujuan menumbuhkan Minat Baca dan Minat Belajar, materi bermain sambil belajar anak dibuat secara bertahap dimulai daru pengenalan bunyi huruf dan verbal kata sederhana terlebih dahulu.
Disamping itu pengenalan bentuk simbol huruf di biMBA AIUEO dikenalkan melalui kata yang bermakna. Sehingga proses belajarnya menjadi mudah dan menyenangkan.
Tentang tes IQ, tes ini dapat membantu orang tua memahami potensi kognitif dan kekuatan intelektual Ananda. Namun, penting untuk diingat bahwa hasil tes IQ tidak selalu mencerminkan keseluruhan kemampuan atau potensi seseorang, terutama jika Ananda menghadapi kesulitan seperti disleksia.
Tes IQ hanya satu alat evaluasi, dan mungkin perlu digunakan bersama dengan evaluasi lainnya.
Berikut adalah beberapa opsi untuk melakukan tes IQ bagi Ananda :
1.Konsultasikan dengan Sekolah atau Guru
2.Psikolog atau Psikoterapis
3.Klinik Psikologi atau Pusat Kesehatan Jiwa
4.Tes Online
Terima kasih. Semoga bermanfaat. Salam biMBA, Tetap Semangat dan Terus Belajar ☺🙏.
Selamat pagi pak,saya mempunyai anak indigo tpi dia belom bisa membaca.sekarang dia udah kls 5 SD.bagaimana cara mengatasinya.mhon bantu solusinya pak
Ibu Mayasari,
Ibu Mayasari yang berbahagia, sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas pertanyaan yang diajukan kepada kami.
biMBA AIUEO merupakan proses bimbingan Minat baca dan Minat belajar anak sejak usia dini bukan tempat kursus/les baca. Fokus utamanya bukan anak bisa baca, tulis dan berhitung. Namun fokus utama terletak pada prosesnya, bagaimana anak-anak yang akan menjadi penerus kita tumbuh Minat belajarnya sehingga menyukai setiap kegiatan positif termasuk kegiatan membaca, menulis dan berhitung.
Proses membimbing Minat baca dan Minat belajar yang dilakukan di biMBA AIUEO bukan dengan hafalan. Untuk dapat membimbing Minat baca dan Minat belajar pada anak, maka dilakukan dengan proses bermain sambil belajar melalui metode yang sepenuhnya menyenangkan bagi anak (fun learning), bertahap sesuai kemampuan dan kemauan anak (small step system), dan pendekatan individual sesuai karakter anak (individual system).
Untuk membimbing Minat baca dan Minat belajar dapat dilakukan dengan bimbingan, bukan paksaan. Kalau anak disuruh belajar tanpa adanya proses belajar yang menyenangkan, maka anak tidak akan tertarik melakukan proses belajar.
Agar anak mau dan suka bermain huruf atau kata, langkah yang dilakukan adalah dengan menggunakan pengenalan membaca secara bertahap, bukan tiba-tiba langsung dikenalkan dengan huruf kemudian motivator (sebutan guru di biMBA AIUEO) minta anak untuk menghafalkannya karena pasti akan membosankan baginya. Lalu bagaimana caranya agar bertahap dan menyenangkan?
Pertama kita bisa mengenalkan bunyi huruf terlebih dahulu. Kemudian mengajak anak bernyanyi lagu alfabet. Selain itu diperdengarkan juga bunyi kata, diawali dengan memperdengarkan kata kembar yang bermakna, mudah diucapkan, dekat dengan anak dan ada gambarnya seperti mama, papa, dede, susu, yoyo, dll.
Metode ini disebut dengan small step system, artinya proses belajar di biMBA AIUEO dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan serta kemauan anak, dan pendekatannya disesuaikan dengan karakter, dan kesukaan anak (individual system) sehingga dapat tercipta proses belajar yang menyenangkan bagi anak.
Jadi, yang perlu diperhatikan apakah dalam proses belajar tersebut anak senang atau tidak. Jika anak sudah senang, maka anak akan senantiasa untuk mengulang kembali proses belajarnya, sehingga akan berdampak pada kemampuan membacanya.
Namun, kalau proses belajarnya tidak menyenangkan (masih mengajarkan bukan membimbing Minat belajar), maka kemampuannya pun juga tidak akan meningkat.
Terima kasih. Semoga bermanfaat. Salam biMBA, Tetap Semangat dan Terus Belajar. 😊🙏
Selamat siang Bapak / Ibu. Saya ingin bertanya. Anak saya sekarang sudah umur 8 tahun, tapi masih belum bisa nulis dan baca. Belum bisa mengenal huruf, angka dan tidak fokus. Apalagi sekarang sudah kelas 2 SD. Mohon bantuannya Bapak/Ibu.
Ibu Tina,
Ibu Tina yang berbahagia, sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas pertanyaan yang diajukan kepada kami.
biMBA AIUEO merupakan proses bimbingan Minat baca dan Minat belajar anak sejak usia dini bukan tempat kursus/les baca. Fokus utamanya bukan anak bisa baca, tulis dan berhitung. Namun fokus utama terletak pada prosesnya, bagaimana anak-anak yang akan menjadi penerus kita tumbuh Minat belajarnya sehingga menyukai setiap kegiatan positif termasuk kegiatan membaca, menulis dan berhitung.
Proses membimbing Minat baca dan Minat belajar yang dilakukan di biMBA AIUEO bukan dengan hafalan. Untuk dapat membimbing Minat baca dan Minat belajar pada anak, maka dilakukan dengan proses bermain sambil belajar melalui metode yang sepenuhnya menyenangkan bagi anak (fun learning), bertahap sesuai kemampuan dan kemauan anak (small step system), dan pendekatan individual sesuai karakter anak (individual system).
Untuk membimbing Minat baca dan Minat belajar dapat dilakukan dengan bimbingan, bukan paksaan. Kalau anak disuruh belajar tanpa adanya proses belajar yang menyenangkan, maka anak tidak akan tertarik melakukan proses belajar.
Agar anak mau dan suka bermain huruf atau kata, langkah yang dilakukan adalah dengan menggunakan pengenalan membaca secara bertahap, bukan tiba-tiba langsung dikenalkan dengan huruf kemudian motivator (sebutan guru di biMBA AIUEO) minta anak untuk menghafalkannya karena pasti akan membosankan baginya. Lalu bagaimana caranya agar bertahap dan menyenangkan?
Pertama kita bisa mengenalkan bunyi huruf terlebih dahulu. Kemudian mengajak anak bernyanyi lagu alfabet. Selain itu diperdengarkan juga bunyi kata, diawali dengan memperdengarkan kata kembar yang bermakna, mudah diucapkan, dekat dengan anak dan ada gambarnya seperti mama, papa, dede, susu, yoyo, dll.
Metode ini disebut dengan small step system, artinya proses belajar di biMBA AIUEO dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan serta kemauan anak, dan pendekatannya disesuaikan dengan karakter, dan kesukaan anak (individual system) sehingga dapat tercipta proses belajar yang menyenangkan bagi anak.
Jadi, yang perlu diperhatikan apakah dalam proses belajar tersebut anak senang atau tidak. Jika anak sudah senang, maka anak akan senantiasa untuk mengulang kembali proses belajarnya, sehingga akan berdampak pada kemampuan membacanya.
Namun, kalau proses belajarnya tidak menyenangkan (masih mengajarkan bukan membimbing Minat belajar), maka kemampuannya pun juga tidak akan meningkat.
Terima kasih. Semoga bermanfaat. Salam biMBA, Tetap Semangat dan Terus Belajar. 😊🙏
Terimakasih atas informasinya.sangat bermanfaat.saya guru TK sedang mambantu seorang anak kls 4 SD yang ciri” seperti disleksia.artikel ini sangat membantu Sy semoga bermanfaat
Ibu Yati Sugiati
Terima kasih Ibu atas apresiasinya pada Artikel kami. Semoga bermanfaat.
putra saya 7th,blm bisa baca,ttp dia cukup banyak ttng ilmu pengetahuan,terlalu sering bercakap2 dg bahasa inggris
Ibu Susi,
Bunda yang berbahagia, sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas pertanyaan yang diajukan kepada kami.
biMBA AIUEO merupakan proses bimbingan Minat baca dan Minat belajar anak sejak usia dini, bukan tempat kursus/les baca. Fokus utamanya bukan anak bisa baca, tulis dan berhitung. Namun fokus utama terletak pada prosesnya, bagaimana anak-anak yang akan menjadi penerus kita tumbuh Minat belajarnya sehingga menyukai setiap kegiatan positif termasuk kegiatan membaca, menulis dan berhitung.
Proses membimbing Minat baca dan Minat belajar yang dilakukan di biMBA AIUEO bukan dengan hafalan. Untuk dapat membimbing Minat baca dan Minat belajar pada anak, maka dilakukan dengan proses bermain sambil belajar melalui metode yang sepenuhnya menyenangkan bagi anak (fun learning), bertahap sesuai kemampuan dan kemauan anak (small step system), dan pendekatan individual sesuai karakter anak (individual system).
Untuk membimbing Minat baca dan Minat belajar dapat dilakukan dengan bimbingan, bukan paksaan. Kalau anak disuruh belajar tanpa adanya proses belajar yang menyenangkan, maka anak tidak akan tertarik melakukan proses belajar.
Agar anak mau dan suka bermain huruf atau kata, langkah yang dilakukan adalah dengan menggunakan pengenalan membaca secara bertahap, bukan tiba-tiba langsung dikenalkan dengan huruf kemudian motivator (sebutan guru di biMBA AIUEO) minta anak untuk menghafalkannya karena pasti akan membosankan baginya. Lalu bagaimana caranya agar bertahap dan menyenangkan?
Pertama kita bisa mengenalkan bunyi huruf terlebih dahulu. Kemudian mengajak anak bernyanyi lagu alfabet. Selain itu diperdengarkan juga bunyi kata, diawali dengan memperdengarkan kata kembar yang bermakna, mudah diucapkan, dekat dengan anak dan ada gambarnya seperti mama, papa, dede, susu, yoyo, dll.
Metode ini disebut dengan small step system, artinya proses belajar di biMBA AIUEO dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan serta kemauan anak, dan pendekatannya disesuaikan dengan karakter, dan kesukaan anak (individual system) sehingga dapat tercipta proses belajar yang menyenangkan bagi anak.
Jadi, yang perlu diperhatikan apakah dalam proses belajar tersebut anak senang atau tidak. Jika anak sudah senang, maka anak akan senantiasa untuk mengulang kembali proses belajarnya, sehingga akan berdampak pada kemampuan membacanya.
Namun, kalau proses belajarnya tidak menyenangkan (masih mengajarkan bukan membimbing Minat belajar), maka kemampuannya pun juga tidak akan meningkat.
Terima kasih. Semoga bermanfaat. Salam biMBA, Tetap Semangat dan Terus Belajar. 😊🙏
Assalamualaikum.. ijin bertanya. Anak saya usia 8 tahun dia malas sekali untuk sekolah sering sekali absen, sekali ada mau sekolah tapi harus selalu di antar dan di tungguin di sekolah, jadi berasa gak percaya diri gitu anaknya, karenanya dia skrg belum bisa membaca, berhitung juga. Mohon jawabannya gimana mengatasi anak seperti ini.???
Jujur saya sedih banget melihatnya dengan kondisi kayak gini.
Waalaikumsalam,
Bapak/Ibu Keke Masnadah
Ayah Bunda yang berbahagia, sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas pertanyaan yang diajukan kepada kami.
Setiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya menjalani hari dengan bahagia. Namun pada kenyataannya hal itu bukanlah sesuatu yang mudah, terkadang tanpa sadar orang tua belum sepenuhnya mengerti atau memahami anak.
Dalam mendidik, orang tua perlu memberikan pola asuh yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemauan dan kemampuan yang dimilikinya. Tugas orang tua adalah membimbing dan memotivasi anak sesuai dengan Minatnya masing-masing serta menciptakan proses belajar yang sepenuhnya menyenangkan bagi anak.
Apa yang Ayah Bunda alami saat ini merupakan dampak dari belum tumbuhnya Minat belajar pada anak, sehingga anak menjadi malas ke sekolah, kurang percaya diri dan belum memiliki kemampuan membaca dan berhitung. Cara yang dapat dilakukan oleh Ayah Bunda adalah dengan:
1. Selalu biasakan mengevaluasi terlebih dahulu diri sendiri, apakah kita sebagai orang tua telah memenuhi hak anak dengan baik atau sebaliknya? Karena pada hakikatnya anak yang berusia di bawah 10 tahun belum diwajibkan belajar atau didisiplinkan untuk belajar, tapi kita sebagai orang dewasa lah yang memiliki kewajiban untuk belajar dan memperbaiki diri.
2. Membangun karakter Minat belajarnya, sehingga anak akan tumbuh menjadi seorang pembelajar mandiri sepanjang hayat. Minat belajar tersebut hanya dapat tumbuh jika dilakukan dengan proses belajar yang menyenangkan. Proses belajar yang menyenangkan akan menjadikan anak sebagai seorang pembelajar yang selalu merasakan bahagia. Sebaliknya, proses belajar yang tidak menyenangkan akan berpotensi mempengaruhi tumbuh kembang anak dalam proses belajar.
3. Selalu berikan motivasi dan apresiasi apapun hasil yang didapat oleh anak. Apresiasi tidak harus berupa barang, tapi bisa dengan memberikan pujian seperti “wah, anak bunda rajin sekali belajarnya”.
Saat anak sudah tertanam karakter Minat belajarnya, maka akan tumbuh Minat lainnya, termasuk minat membaca atau berhitung. Dampaknya kemampuan membaca dan berhitung pada anak semakin meningkat, anak semakin bersemangat dalam belajar, lebih percaya diri, dan akan mengulangi proses belajarnya dengan senang hati tanpa dipaksa.
Terima kasih. Semoga bermanfaat. Salam biMBA, Tetap Semangat dan Terus Belajar. ☺️🙏
Assalamualaikum…. anak saya perempuan sudah umur 7 tahun kelas 1 SD. untuk menulis dan berhitung alhamdulillah sudah bisa. namun membacanya ini yg masih belum lancar kadang dia sering salam menyebut huruf… bagaimana solusinya agar dia bisa lancar membaca
Waalaikumsalam
Ibu Firna Zuhrani S
Bunda yang berbahagia, sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas pertanyaan yang diajukan kepada kami.
biMBA AIUEO merupakan proses bimbingan Minat baca dan Minat belajar anak.
Minat diartikan sebagai dorongan dari dalam diri sendiri untuk mengerjakan sesuatu. Pada anak, minat akan muncul jika ia mengerjakan apa yang ia suka. Agar anak mau dan suka membaca, gunakan metode yang menyenangkan. Jika anak belum tertarik untuk membaca, namun metodenya dirancang dengan menyenangkan maka akan tumbuh ketertarikan untuk membaca. Setelah mampu membaca maka kegiatan membaca akan semakin menyenangkan bagi anak. Proses inilah yang dilakukan di biMBA AIUEO.
biMBA menerapkan metode 100 % fun learning, artinya semua kegiatan yang dilakukan harus sepenuhnya menyenangkan dengan cara bermain sambil belajar. Bermain adalah anak mengerjakan sesuatu yang menyenangkan baginya tanpa memikirkan masa yang akan datang. Anak mana sih yang ga suka bermain? Coba Bunda perhatikan kegiatan yang dilakukan anak dari bangun tidur sampai tidur lagi di malam hari, kegiatan apa yang paling banyak dilakukannya? Ya, hampir seluruh waktunya dihabiskan untuk bermain.
Bagaimana caranya agar bermain menjadi terarah dan hasilnya positif? Bunda bisa mengajak anak bermain huruf dan kata dengan cara berdialog, bernyanyi, bercerita, dongeng dan permainan.
Agar anak mau dan suka bermain huruf dan kata, langkah yang perlu dilakukan adalah dengan menggunakan metode small step system dan individual system. Lakukan pengenalan membaca secara bertahap, jangan tiba-tiba langsung dikenalkan dengan huruf kemudian Bunda minta anak untuk menghafalkannya karena pasti akan membosankan baginya. Lalu bagaimana caranya agar bertahap dan menyenangkan?
Pertama Bunda dapat mengenalkan bunyi huruf terlebih dahulu. Bunda bisa mengajak anak bernyanyi lagu alfabet. Selain itu perdengarkan juga bunyi kata, awali dengan memperdengarkan kata kembar yang bermakna, mudah diucapkan, dekat dengan anak dan ada gambarnya seperti mama, papa, dede, susu, yoyo, dll. Setelah itu perdengarkan 4 huruf kata sederhana seperti bola, baju, mata, kaki, sampai akhirnya memperdengarkan 5 huruf kata sederhana (balon, mobil, pintu dll).
Kedua, setelah anak mampu menyebutkan bunyi huruf dan kata, baru diperkenalkan simbol hurufnya. Langkah ketiga adalah proses latihan membaca. Lakukan secara berulang-ulang dengan proses belajar yang menyenangkan, sehingga akan berdampak pada kemampuan anak yang meningkat.
Metode ini disebut dengan small step system, artinya proses belajar di biMBA AIUEO dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan serta kemauan anak, dan pendekatannya disesuaikan dengan karakter, dan kesukaan anak (individual system) sehingga dapat tercipta proses belajar yang menyenangkan bagi anak.
Salam biMBA, Tetap Semangat dan Terus Belajar
Demikian yang dapat kami sampaikan
Semoga bermanfaat
Terima kasih