Pendidikan Anak di Masa Pandemi

Recently updated on Juli 25th, 2021 at 12:07 pm

Pendidikan Anak Di Masa Pandemi
Sumber: Freepik.com/torwaiphoto

Kita semua tahu, awal 2020 terjadi peristiwa menyebarnya penyakit Coronavirus atau yang lebih dikenal dengan COVID-19. COVID-19 pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, Tiongkok tepatnya pada 1 Desember 2019 dan ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO (World Health Organization) pada 11 Maret 2020.

Hampir sebagian besar negara di seluruh dunia merasakan dampak dari Pandemi COVID-19, tidak terkecuali negara kita Indonesia. Pandemi ini berakibat pada banyak hal, hingga membuat berbagai perubahan kebiasaan dalam kehidupan. Salah satu yang terkena dampaknya yaitu sistem pendidikan.

Pendidikan pada masa normal dilakukan secara pertemuan atau bertatap muka di sebuah institusi pendidikan. Namun di masa pandemi ini sistem pendidikan hanya bisa dilakukan dengan jarak jauh atau menggunakan media online.

Kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini akan terus berlangsung, sedangkan pendidikan harus terus berjalan karena ini sangat penting bagi para generasi penerus bangsa. Maka untuk saat ini salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan sistem belajar jarak jauh melalui media online.

Baca juga

Kini peranan teknologi begitu besar pada proses kelancaran pendidikan anak-anak. Sehingga para orang tua pun harus berusaha untuk dapat memfasilitasi anak-anaknya agar proses belajar dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Pendidikan anak di masa pandemi ini memerlukan kolaborasi atau kerja sama yang baik antara pendidik dan orang tua dalam prosesnya, karena pendidik hanya dapat membimbing para murid dengan jarak jauh tanpa sepenuhnya memerhatikan dan mengawasi seperti pada saat kondisi normal. 

Pada dasarnya anak-anak lebih suka bermain karena memang bermain menjadi salah satu haknya. Di masa pandemi ini pembelajaran dilakukan dengan menggunakan sistem belajar jarak jauh. Oleh sebab itu, maka anak-anak akan banyak menghabiskan waktu di rumah dan sangat rentan untuk melakukan kegiatan bermain. 

Karena itulah salah satu peran dari orang tua harus bisa menyimpan mainan anak dengan baik dan dapat mengondisikan keadaan rumahnya agar anak merasa aman dan nyaman pada saat proses bimbingan bersama gurunya. Orang tua pun harus membantu memfasilitasi seperti menyediakan alat komunikasi, jaringan internet yang baik, peralatan sekolah bagi anak, bahkan membantu mengapresiasi sang anak yang sudah rajin dan semangat dalam melakukan kegiatannya.

Pada intinya setiap pendidik dan orang tua harus paham bahwa tujuan utama dari pendidikan adalah harus mencapai kebahagiaan, baik peserta didik maupun pendidiknya harus merasa bahagia. Jadi yang terpenting adalah prosesnya, jika dalam prosesnya baik maka hasilnya pun akan baik.

Poin utama dari pendidikan anak di masa pandemi ini adalah pentingnya kerja sama yang baik antara pendidik dan orang tua. Terlebih bagi para orang tua yang berada di rumah untuk mendampingi anaknya melakukan bimbingan, karena hampir 90% pendidikan anak di masa ini tidak lepas dari peran orang tua. Sesibuk apapun orang tua, usahakanlah agar selalu meluangkan waktu untuk mengawasi dan memperhatikan proses bimbingan anak. (Nurhana)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.